` Kunjungan ke TPA dan TPST - Duta Sanitasi KalTeng 2011 '

Ok, kali ini aku akan berbagi pengalamanku ketika berkunjung ke TPA dan TPST Palangka Raya.
Nah, pada hari ke 2 lomba Duta Sanitasi KalTeng 2011, kami para peserta diajak berkunjung ke  TPA (Tempat Pengolahan Akhir) Pal.14 Palangka Raya. Ya ampun, emang ya, yang namanya TPA pasti udah dapat ditebak buanyak sampah menggunung. Nggak terlalu menggunung juga sih, ya nggak separah TPA di kota-kota besarlah.

Dan di setiap tumpukan sampah pasti ada kerumunan lalat. Iiih jadi tuh disana ada kerumunan lalat besar berwarna hijau! #Ya iyalah namanya juga TPA for!#. Tapi Duta Sanitasi gak boleh takut kotor dong, hehehe :)

Nah, disana lumpur tinja masyarakat yang bersal dari WC warga. Dikumpulkan, Dialiri air, dan diendapkan kemudian di tampung ke sebuah kolam.

Lalu lumpur tinja di kolam tadi dialirkan ke kolam selanjutnya. Dan ditangani dengan cara sebelumnya tadi.

Begitu seterusnya dialirkan ke kolam-kolam selanjutnya. Hingga baunya hilang dan lumpur tinja yang sudah diolah tersebut dapat disiramakan ke tanaman.

Benar loh di kolam terakhir lumpur tinja yang sudah diolah tersebut baunya sudah berkurang hehehe...





Nah, terus sehabis dari TPA  kami berkunjung ke TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) PANARUNG di Palangka Raya.

Disana terdapat sepeda pengangkut sampah, dimana terdapat tempat sampah sesuai dengan pembagian pemilahannya.

Sampah yang diangkut berasal dari beberapa TPS di Palangka Raya. Nah, sampah yang sudah dipilah tersebut  berusaha dimanfaatkan dan diolah menjadi barang berguna di TPST ini.

Disana kami dijelaskan sekilas cara memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos. Sampah organik berupa sampah sayuran, buah, makanan, dan lain-lain yang dapat di hancurkan dicacah terlebih dahulu. Kemudian disimpan ke dalam sebuah kotak besar tertutup. Sampah tersebut diberi cairan khusus perangsang berkembangnya bakteri pengurai. Didiamkan beberapa hari dan jadi deh kompos!

Nah, pupuk kompos ini kemudian diterapkan ke beberapa tanaman. Dan berdasarkan hasil uji coba TPST ini, kami menyaksikan hasilnya. Tanaman yang dikasih kompos tersebut subur bangeet! Sudah berbuah lagi! Kata Bapak yang mengelola TPST (aku lupa namanya.. maaf ya pak, peace*_^), buah hasil tanaman disini tidak kalah dengan buah hasil tanaman di kota-kota besar. And I agree with him. The fruits is look like fresh!

Terus aku baru tahu kalau plastik kresek putih bisa dijadikan bantal lho! Plastik kresek putih yang sudah dicacah bisa langsung dijadikan bahan pengisi bantal dan kasur. Bantal dan kasur yang dihasilkan emang benar-benar lembut seperti kapas dan juga lebih awat karena terbuat dari plastik. Bahan pengisi bantal dan kasur ydari plastik kresek putih ini harganya juga lebih murah dibanding kapuk.

Dengan mesin pencacah ini, limbah ember plastik dihancurkan dan dicacah menjadi potongan-potongan kecil. Hasilnya dijual ke pabrik pengolah ember di Pulau Jawa. Sama seperti botol plastik bekas minuman contohnya botol bekas minuman bersoda. Bekas botol minuman yang sudah dicacah dikirim lagi ke pabriknya untuk diolah menjadi botol minuman yang baru.

Okay, I think enough for now. Semoga bermanfaat bagi kita semua ^_^ !